Entri Populer

Minggu, 22 Desember 2013

Aku dan Puisi

Part I
Aku dengar bawang putih bisa memperkuat ingatan
Aku coba memakannya karna aku mulai lupa, betapa indahnya senyummu saat itu
Namun sayang teryata bukan hanya ingatan tentang senyummu yang ku ingat, tetapi juga ingatan tentang diri mu yang masih mengingat dirinya

Part II
Camar-camar begitu lepas terbang di udara
Ku harap aku juga sama
bisa begitu lepas dari mengingatnya

Part III
Sepertinya Tuhan itu tidak adil
Habis, bagaimana bisa Ia menghimpun segala indahnya dunia dalam sebuah tatapan mata?

Part IV
Sering kali aku terdiam bukan sebab ingin acuhkan nya
Namun aku sedang berpikir keras apa yang akan katakan pada nya
Walau pada akhirnya hanya sering sisakan sunyi

Part V 
Kau pernah bertanya, mengapa ku selalu menghindar dari mu di kala hujan? Dan aku pun menjawab “Payung yang ku bawa memang bisa menahan derasnya hujan yang terjatuh dari langit, tapi bagaimana mungkin bisa menahan derasnya pesona saat kau mulai menatap?





Mencintai dan Memiliki


 "Mencintai mu adalah takdir"
"Memiliki mu adalah nasib"

 entah kemana nasib akan membawa ku~

Selasa, 24 September 2013

Pesan untuk Pemburu Masa Lalu



Sebuah makna yang dalam untuk mu, wahai pemburu masa lalu:


Tak kan ku kejar kereta yang telah berangkat
Sebagaimana Ia yang takkan kembali untuk ku yang terlambat
Hanya terdiam, dan kembali menunggu..


Seindah apapun kisah yang telah engkau lalui bila saatnya untuk berhenti, berhentilah. Terperangkap dalam ruang nostalgia hanya akan menghambat mu menemukan kisah yang baru. Percayalah niscaya Tuhan memiliki skenario yang jauh lebih indah dari apa yg pernah engkau bayangkan

Rabu, 07 Agustus 2013

Sebuah Akhir


Haruskah segalanya berakhir dengan kesempurnaan?

Kini engkau mulai menghilang. Tanpa ada kata yang terucap engkau terus melangkah, jauh menjauh dari tempat ku berpijak. Sesederhana itu kah engkau tuk pergi? 

Mengawali kisah dengan sebuah tanya. Ku habiskan waktu untuk sekedar merenung, menanti sebuah pertemuan. Menunggu dalam ketidakpastian yang tak pernah bisa ku jawab dengan pasti. Sekejap ku menjelma menjadi ahli hitung, dalam satu satuan waktu ku mengukur seberapa jauh jarak kita tuk bertemu. Mungkin terdengar sendu bagi mu, tapi inilah yang ku rasa. Karena bila kau tahu, jauh dalam agungnya bukit dan landainya cemara tubuh ini bergetar saat ku tahu akan bertemu dengan mu. 

Melebihi fasihnya para sufi saat ku mengucap nama mu, melebihi lembutnya para rahib saat  ku menanti diri mu. Sungguh, jauh di lubuk hati yang terdalam ku selalu menanti diri mu. Sebab bila pedang lukai tubuh masih ada harapan tuk sembuh namun bila rindu lukai hati kemana obat harus dicari? Tak perlu malu tuk sekedar mengamini, bukankah obat dari segala rindu hanyalah waktu.

Hari penantian pun tiba. Kini kau mulai hadir di sisi. Pada awalnya tak ada satu waktu yang terbuang, tanpa berlindung dalam teduhnya bayang mu. Layaknya sepasang kekasih yang memadu cinta, kita sulit terpisah. Namun seiring berjalannya waktu ku mulai terlupa. Seakan sensasi mulai memudar atau kadar insulin yang mulai menurun. Aku tak mengerti. Mulai ku tanya diri, apakah  benar emosi ini atau sekedar persona? yang ku ungkapkan pada dunia kalau aku benar-benar menanti diri mu. Apakah selama ini ku lapisi diriku denga kain kepalsuan, yang tertutup erat-erat hingga bila ada yang melihat diri ku maka mereka akan berkata “kau memang jiwa yang merindu”? Oh Ya Rabb, maafkan lah aku.

Karena aku jauh dari kata sempurna, berharap takwa pun masih tak pantas rasanya. Memang aku adalah mahluk yang mendua, kadang khilaf kadang salah. Ramadhan yang kau sediakan bagi ku untuk menjadi pribadi yang lebih baik tak ku manfaatkan dengan sempurna. Selalu ada penyesalan yang tertinggal saat engkau mulai pergi. Entah ini tandakan karatnya hati atau memang rasa abadi saat Ramadhan mulai pergi. 

Oh Tuhan. Saat ku mulai tersadar, waktu kian menipis. Masihkah ada siswa waktu untuk maksimalkan ramadhan tahun ini? Nampaknya aku terlambat. Yang hanya bisa kulakukan hanyalah berlari hingga ke sudut tergelap dari malam hanya untuk mengantar diri mu pada ujung ikhlas ku. walau aku tahu takkan ada yang bisa menjamin untuk kita kan bertemu.

Rabu, 17 Juli 2013

Tanya dan Hujan




Kau pernah bertanya, mengapa ku selalu menghindar dari mu di kala hujan? Dan aku pun menjawab “Payung yang ku bawa memang bisa menahan derasnya hujan yang terjatuh dari langit,

Tapi

bagaimana mungkin bisa menahan derasnya pesona saat kau mulai menatap?

*sejenak kau pun terdiam dan aku pun tersenyum


Kamis, 20 Juni 2013

Samurai dan Cinta



Saat yang sulit ketika kita memiliki samurai yang tajam adalah tetap menjaganya dalam sarung pedang. Begitu pun dengan cinta yang suci, sanggupkah kau untuk tetap menahannya di dalam hati?

Hingga kau siap menghampiri


Kamis, 09 Mei 2013

Harus (kah) Kembali







Semenjak ku pikir tuk pergi, entah kemana kan labuhkan hati. Hanya berjalan mengikuti riuh angin yang berhembus dan pada akhirnya ku terdampar di negeri antah berantah, negeri yang tak pernah ku kenal. Negeri yang ku kira ramah pada ku ternyata tak sesuai harapan. Sunyi, hingga ku dapat mendengar aliran darah ini.

Katup mata yang mulai melayu tak menjamin hati ini untuk melepas. Karena rasa yang ditabur makna takkan sirna sekejap mata. Dan dalam seketika aku pun menjelma menjadi ahli rindu. Yang begitu syahdu saat mengingat diri mu. Namun itu semua hanyalah kenangan, yang tertinggal di dalam ingatan

Saat ku mulai beranjak pergi, segaris senyum di wajah itu meluluhkan hati. Haruskah aku kembali? Sungguh ku tak percaya..

Minggu, 05 Mei 2013

Harus Pergi (?)




 
Tidak semuanya harus ku simpan di dalam sini. Mesti ku harus menikamnya secara perlahan detik demi detik, kenangan. 

Bukan karena tak lagi perduli bahkan jauh dalam agungnya bukit dan landainya cemara tak satu waktu pun bisa terlepas dari bayangnya. Pipi yang basah ini akan selalu jadi saksi atas setiap doa yang mengangkasa, terbang bersama alunan rindu menuju Sang Pencipta..

Minggu, 28 April 2013

Pemuda Sedingin Salju (2)



Seperti biasa, langit yang ku tatap masih langit yang sama. Terhampar gumpalan putih yang  tersusun di muka , layaknya kekasih yang sedang memadu cinta. Bertebaran di langit biru nan mega. ohh sungguh pemandangan ini suguhkan sebuah drama yang ingin kau jumpa. Segaris rona jingga pun mulai menyapa dunia. Nampaknya sudah satnya aku harus mulai bergegas. *sambil menggigit roti saat bergegas

Memecah heningnya kota dengan suara langkah yang menggema.. Ku tapakkan kaki yang satu di depan kaki yang lain. Menghirup segarnya nafas pepohonan, tak terasa sampailah aku di tempat tujuan.

Hening, tak nampak tanda-tanda kehidupan di sini. Ku lihat pergelangan tangan ku, ku coba mengintip jam berapa sekarang dan ternyata aku lupa waktu itu aku tak sempat memakai jam tangan haha. Ya sudahlah namanya juga hari yang baru, semangat pun masih menggebu. Ku keluarkan handphone ku dan ternyata waktu masih menunjukkan pukul 7 pagi

Selasa, 16 April 2013

Pemuda Sedingin Salju (1)




Masih jelas dalam benak ku, saat pertama kali ku bertemu diri mu.. Malu rasanya bila kenangan itu harus kembali mengetuk alam bawah sadarku. Menyajikan sekotak memori yang selalu aku takut selami. entah kenapa aku begitu takutnya untuk membuka kembali mungkin bukan aku takut membuka, namun yang kutakutkan adalah rasa yang tersimpan di dalamnya..


Ingat kah engkau saat kita saling melintas di ruang yang sama, namun belum ada kata? Dan tanpa terasa waktu pun perlahan mati, semua mulai memudar saat kita saling menatap.

Kamis, 11 April 2013

Sapa Sang Embun



"sulit bagi ku untuk menyamarkan kerinduan ini, rindu yang tak berpangkal rindu yang tak berujung"

- Sapa embun pada kelopak daun

Rabu, 10 April 2013

Forgive and Forget



Allah always give, give, give and forgive
but sometimes 
Human always get, get, get and forget


Sudahkah kita bersyukur hari ini?


“Barang siapa bersyukur, maka niscaya akan Ku tambah nikmat-Ku padamu, dan barang siapa kufur maka sesungguhnya azab Allah sangat pedih.” (QS: Ibrahim; 7)










Bila sedang kesulitan maka segera ingatlah sabda Rasulullah SAW agar kita mudah bersyukur:

"Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita”. Bila sedang diberi kemudahan, ia  bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya, kemudian Allah pun akan mengujinya dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Bila ia tetap “bandel” dengan terus bersyukur maka Allah akan mengujinya lagi dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Maka berbahagialah orang yang pandai bersyukur! 

Semoga kita menjadi orang yang pandai bersyukur, bukan "bersyukur" dengan berkata ' Syukurin luh dapet dosen si **** atau Syukur sape suruh ga belajar' Itu bukan bersyukur, tapi ngeledek hehe. Bersyukurlah atas segala apa yang terjadi dan apayang telah terberi, InsyaAllah selalu ada hikmah dan berkah bila kita tetap bersyukur. Wassalam











 

Sabtu, 06 April 2013

Tangisan Qalbu

Sudah lama ku tak menangis. Menumpahkan segala rasa dalam kesyahduan sujud dan doa. 


Tak bisa ku tahan..
Derasnya tetesan qalbu yang terbelenggu ego dan khilaf ku Pada-Nya. Ia mengalir membasahi kerasnya keangkuhan wajah ku, memberikan sensasi kedamaian yang sering terlupa. Ia mengalir begitu saja saat terbayang segala dosa. Dosa yang membekukan jiwa. Yang nampaknya telah melewati ambang batasnya, hingga ku tak lagi mengerti diri ku siapa.

Kamis, 04 April 2013

Hal Terindah



"....karena hal terindah di antara kita adalah 'rahasia tentang perasaan'. Itulah yang membuat aku tetap 'bertahan'. Membiarkan hati saling berkejaran.. dalam kesunyian dan keheningan" Walau aku tahu aku yang sedang mengejar dan kau pun belum tersadar". -nyanyian angin di kala hujan

Kamis, 28 Maret 2013

Ayat yang Suci


"Karena ayat yang suci takkan pernah hinggap di hati yang keruh"

Adakah masa di mana kita begitu terlena akan indahnya dunia hingga terlupa mengindahkan seberkas harapan akan pedoman hidup di sudut ruangan yang mulai usang dan berdebu. Kini ayat-ayat itu jarang terbuka dan tergeletak manis di sana saja tanpa kita perduli dengannya. Kawan, hidup ini memang begitu indah, hingga terkadang kita terlupa bahwa keindahan ini hanyalah sementara tak kekal selamanya. Menikmati keindahan dunia itu baik namun jangan lupakan tujuan sesungguhnya hidup kita di dunia ini. “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Q.S. Az-Zariyat, 51: 56). Sesungguhnya tujuan utama kita hidup di dunia adalah untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah di sini tak hanya diartikan sebagai Habluminallah saja seperti sholat, puasa, dan semacamnya akan tetapi lebih luas dan tak sesempit yang biasa kita kira. Segala sesuatu yang kita niatkan Lillahi ta'ala itu semua In Shaa Allah bernilai ibadah. Salah satu ibadah sunnah yang selalu dapat menjaga kita dari perbuatan tercela, memberikan arahan dan pedoman untuk mencapai hidup yang terbaik, dan menjadi sarana kita memahami petunjuk dari Sang Pencipta adalah Tilawatil Qur'an.

Bila sejenak kita merenung saat telah tiba waktu ku nanti dan waktu waktu kalian juga pastinya, apa yang membantu kita agar selamat menuju kehidupan kita yang berikutnya selain amal dan iman kita? saya rasa hnya itu dan Syafaat dari Nabi Muhammad saw yang bisa menolong kita kelak. Balik lagi ke membaca Al Quran, yah memang harus diakui membiasakan diri untuk selalu memadu kasih dengan Al Quran pada awalnya sangat berat. Saat ini pun penulis mengakui masih banyak kekhilafan dan kadang terlupa untuk bertemu dengan ayattullah tiap harinya. berbagai alasan bisa ditenggarai menjadi tameng kita untuk lupa atau tak sempat membaca al quran, mulai dari kesibukan yang amat padat, terlupa, hingga belum bisa lancar membacanya. Disamping benar atau tidaknya, itu semua adalah alasan kita untuk melupakan betapa indahnya dan bermaknanya al-quran bagi semesta. Tapi pernahkah kita berpikir mungkin kah salah satu alasan terbesar kita tak ingin memadu kasih dengan quran adalah dosa-dosa kita? maksiat maksiat kita, kesalahan kesalahan yang tertimbun tak terselesaikan yang membuat kita begitu enggan dan sulit untuk bertemu Al Quran?

Sabtu, 23 Maret 2013

Engkau v2







Engkau adalah langkah kaki di musim semi
Tempat dimana kelopak bunga lili
Menyemi hati para dewi


Engkau adalah senyum jingga di langit senja
Tempat dimana para pujangga dapat melukis syair cinta dengan indahnya


Engkau adalah jantung kota Alexandria
Tempat dimana kau bisa menabur benih cinta lalu ia akan tumbuh dengan sendirinya

Nada dan cahaya adalah rias mu, rembulan dan bintang adalah pandang mu
Dan bila kau tahu, bidadari pun melirik malu saat menatap mata mu
Tak salah bila banyak lelaki yang mengekor pada mu


Bila kau diibaratkan hutan
Siapapun rela menjadi butiran hujan, yang menjatuhkan dirinya dari langit.. tergerus rimbunnya dedaunan
Meresap dalam keheningan hanya untuk mengenal dirimu

Jumat, 22 Maret 2013

Nothing To Lose


Walau jarang berjumpa rasa itu akan selalu sama, ada dan terjaga

Kini aku layaknya seorang pejuang yang tak takut mati. Menang kalah itu nanti, yang penting sudah berani. Begitulah indahnya hati bila mampu melepas dan juga ikhlas

Nothing to lose 

Selasa, 12 Maret 2013

Malam Tanpa Wirid












Malam tanpa wirid
      Sesepi aku tanpa mu, Bunda

Memeluk bagai purnama yang menghidupkan malam
      Kau titipkan sejumput rasa aman dalam tiap pijakan

Suara desir angin membangkitkan rindu ku pada mu, Bunda
Mengalir terbasahi kedua mata ini saat mengenang mu
Seakan aroma tubuh mu belum lekas menghilang dari benak ku 


Sabtu, 09 Maret 2013

The Apple Of My Eye

Bila kau benar-benar jatuh padanya
 
Maka kau kan selalu mendoakannya
 
Walau kau tahu
Mungkin takkan pernah bisa bersama..





Kamis, 07 Februari 2013

Kata dan Doa



Biarkan aku mengetuk pintu langit di sepertiga malam, ku ingin mengadu pada-Nya tentang diri mu. yang telah membutakan arah ku, merenggut tiap rasa dari hati ku.

Kamis, 24 Januari 2013

Menghilang





Gelapnya kesendirian mulai mengenggam ku dengan eratnya, dan tanpa terasa aku mulai memudar. Bersama diri mu yang mulai menghilang. Malam pun berbaring di samping ku seraya berkata “mengapa kau selalu menunggu dirinya yang belum tentu menanti diri mu”. 

Aliran rindu ini  mengingatkan aku pada penyair dari Elea, yang selalu bersyair cinta tapi nampak selalu berduka. Nista rasanya berbicara cinta namun kau tak bahagia. Ah sudahlah! Lelah ku berandai-andai. Ku tengok langit lagi dan kau masih menghilang
... wahai rembulan

Jumat, 18 Januari 2013

Perpisahan



Gumpalan putih di langit biru kini mulai tergantikan. Awalnya berarak bersama seperti kekasih yang memadu cinta, kini mulai terpisah. Menjauh, tak bisa lagi berjumpa. Yang awalnya membiru kini mulai menyaru. Aku pun tertegun sambil memandang ke atas. Segaris rona merah menyapa dengan kelamnya pertanda aku akan segera berpisah darinya. 

Aku pun masih belum bisa beranjak dari tempat ku berdiri seakan aku adalah bagian dari drama ini. Seiring beratnya ku langkahkan tapak kaki,  bulan pun memperdaya senja hingga tak tampak lagi di muka.  Satu persatu kilauan kemerlap cahaya di sana mulai bermunculan. Mungkin inilah saat di mana aku harus berpisah dengan indahnya langit di waktu senja. 

Jumat, 11 Januari 2013

Engkau

 @maulanafm

Engkau adalah langkah kaki di musim semi

Tempat dimana kelopak bunga lili

Menyemi hati para dewi


Engkau adalah jantung kota Alexandria

Tempat dimana kau bisa menabur benih cinta lalu ia akan tumbuh dengan sendirinya


Nada dan cahaya adalah rias mu, rembulan dan bintang adalah pandang mu

Dan bila kau tahu, bidadari pun melirik malu saat menatap mata mu

Tak salah bila semua pria selalu mengekor pada mu

Dan malam pun juga berkata “ mereka menitipkan sejumput rasa pada gelapnya diri ku,

Karna aku, adalah waktu tersyahdu antara manusia dengan Tuhan nya”

Aku mulai habis kata