Gumpalan putih di
langit biru kini mulai tergantikan. Awalnya berarak bersama seperti kekasih
yang memadu cinta, kini mulai terpisah. Menjauh, tak bisa lagi berjumpa. Yang awalnya
membiru kini mulai menyaru. Aku pun tertegun sambil memandang ke atas. Segaris
rona merah menyapa dengan kelamnya pertanda aku akan segera berpisah darinya.
Aku
pun masih belum bisa beranjak dari tempat ku berdiri seakan aku adalah bagian
dari drama ini. Seiring beratnya ku langkahkan tapak kaki, bulan pun memperdaya senja hingga tak tampak
lagi di muka. Satu persatu kilauan
kemerlap cahaya di sana mulai bermunculan. Mungkin inilah saat di mana aku
harus berpisah dengan indahnya langit di waktu senja.
Sambil berjalan pulang ku
teguhkan dalam hati, aku katakan “masih ada hari esok, masih ada langit senja”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar