Entri Populer

Minggu, 28 April 2013

Pemuda Sedingin Salju (2)



Seperti biasa, langit yang ku tatap masih langit yang sama. Terhampar gumpalan putih yang  tersusun di muka , layaknya kekasih yang sedang memadu cinta. Bertebaran di langit biru nan mega. ohh sungguh pemandangan ini suguhkan sebuah drama yang ingin kau jumpa. Segaris rona jingga pun mulai menyapa dunia. Nampaknya sudah satnya aku harus mulai bergegas. *sambil menggigit roti saat bergegas

Memecah heningnya kota dengan suara langkah yang menggema.. Ku tapakkan kaki yang satu di depan kaki yang lain. Menghirup segarnya nafas pepohonan, tak terasa sampailah aku di tempat tujuan.

Hening, tak nampak tanda-tanda kehidupan di sini. Ku lihat pergelangan tangan ku, ku coba mengintip jam berapa sekarang dan ternyata aku lupa waktu itu aku tak sempat memakai jam tangan haha. Ya sudahlah namanya juga hari yang baru, semangat pun masih menggebu. Ku keluarkan handphone ku dan ternyata waktu masih menunjukkan pukul 7 pagi

Sambil menunggu, ku sandarkan diri ku pada lembutnya selimut hijau di sudut kampus. Aku masih bisa menghirup aroma setia bekas embun memadu cinta semalam. Ditambah bau getir hujan yang melunakkan tanah fajar tadi, membangkitkan kenyamanan pada titik maksimal untuk sekedar bersantai menunggu kelas pertama ku di semester baru ini. 
Dari kejauhan terdengar sayup suara langkah yang anggun. Perlahan tapi pasti suara langkah itu smakin jelas mendekat. Awalnya aku masih terbaring mencoba mengacuh tapi terasa ada energy yang menarik diri ku untuk bangkit dan mlihat siapa sosok dibalik langkah itu. Dan trnyata itu “dia”. Dia yang telah menaklukan hatiku hanya dengan pandangnya. Hanya berjarak 5 hasta dan kami akan berpapas, sungguh bingung apa yang harus ku lakukan. 

Ingin ku menyapa tapi aku tak bisa, seakan saraf dalam tubuhku berontak menolak apa yang ku perintahkan. Padahal hanya sekedar ingin tersenyum namun jadi hanya terdiam. Saling diam dan melintas begitu saja..

Rasa sesalpun seketika memenuhi rongga dada, dia yang belum ku tahu namanya. Siapakah dirinya?


Sebetulnya bukan aku takut menyapa mungkin karena aku belum terbiasa, memandang indahnya dunia dari sebuah tatapan mata

1 komentar:

  1. Kereenn pemakaian kata2nya..
    Suatu saat kasih tau namanya siapa ya diatas sebuah undangan.. #eh :D

    BalasHapus