Entri Populer

Kamis, 24 Januari 2013

Menghilang





Gelapnya kesendirian mulai mengenggam ku dengan eratnya, dan tanpa terasa aku mulai memudar. Bersama diri mu yang mulai menghilang. Malam pun berbaring di samping ku seraya berkata “mengapa kau selalu menunggu dirinya yang belum tentu menanti diri mu”. 

Aliran rindu ini  mengingatkan aku pada penyair dari Elea, yang selalu bersyair cinta tapi nampak selalu berduka. Nista rasanya berbicara cinta namun kau tak bahagia. Ah sudahlah! Lelah ku berandai-andai. Ku tengok langit lagi dan kau masih menghilang
... wahai rembulan

Jumat, 18 Januari 2013

Perpisahan



Gumpalan putih di langit biru kini mulai tergantikan. Awalnya berarak bersama seperti kekasih yang memadu cinta, kini mulai terpisah. Menjauh, tak bisa lagi berjumpa. Yang awalnya membiru kini mulai menyaru. Aku pun tertegun sambil memandang ke atas. Segaris rona merah menyapa dengan kelamnya pertanda aku akan segera berpisah darinya. 

Aku pun masih belum bisa beranjak dari tempat ku berdiri seakan aku adalah bagian dari drama ini. Seiring beratnya ku langkahkan tapak kaki,  bulan pun memperdaya senja hingga tak tampak lagi di muka.  Satu persatu kilauan kemerlap cahaya di sana mulai bermunculan. Mungkin inilah saat di mana aku harus berpisah dengan indahnya langit di waktu senja. 

Jumat, 11 Januari 2013

Engkau

 @maulanafm

Engkau adalah langkah kaki di musim semi

Tempat dimana kelopak bunga lili

Menyemi hati para dewi


Engkau adalah jantung kota Alexandria

Tempat dimana kau bisa menabur benih cinta lalu ia akan tumbuh dengan sendirinya


Nada dan cahaya adalah rias mu, rembulan dan bintang adalah pandang mu

Dan bila kau tahu, bidadari pun melirik malu saat menatap mata mu

Tak salah bila semua pria selalu mengekor pada mu

Dan malam pun juga berkata “ mereka menitipkan sejumput rasa pada gelapnya diri ku,

Karna aku, adalah waktu tersyahdu antara manusia dengan Tuhan nya”

Aku mulai habis kata