Kalau
ngeliat judulnya mungkin secara normatif bs dipastikan cenderung pada jawab
adil ko. Tp terkadang ada masa di mana kita mempertanyakan “keadilan” kepada Allah.
Hayo ngaku sapa yang suka ngeluh n nanya kenapa Allah ga adil?? #ngacung !!
hehe..
Tapi
coba deh kalau dibalik lebih ga adil mana antara kita ato Allah ke satu sama
lain?? Hayo coba dipikir2 lagi x) . Saat kita berdoa, setiap orang pasti
mengajukan doa-doa terbaik untuk dirinya maupun orang2 disekitarnya. Ky doa biar
sukses kuliahnya, doa buat sukses menciptakan pekerjaan yang mapan, doa mendapat
jodoh terbaik #eaa haha.. Tp kyny ga ada kan orang yang doa biar dirinya
jadi menderita ato sengsara iya ga?? *leading question wkwk. Tak hanya saat
berdoa, dalam menjalani hidup pun manusia berharap hal-hal terbaik dan
membahagiakan untuk dirinya. Namun, apa yang kita tawarkan kepada Allah untuk
mengabulkan segala harapan dan doa2 kita? Sudahkah kita mentaati segala
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya? Ga useh jauh2 dah, ky salah satu ibadah
(simpel) yg paling disukai Allah kan Sholat tepat waktu nah dah konsisten kah
kita untuk melakukannya? Atau malah baru tau klw ternyata shlat tepat waktu itu
ibadah yang paling afdhal dibanding berbakti pada orang tua dan jihad di jalan Allah? ( (T.T)self reflection ) .Tuh kan dah keliatan sapa sebenarnya yang ngga adil. Kita selalu meminta yang terbaik akan tetapi kita jarang bahkan terlupa untuk memberikan waktu terbaik, sedekah terbaik, tenaga terbaik untuk Allah ‘azza wa Jalla
"Abdullah
(bin Mas'ud) r.a. berkata, "Saya bertanya kepada Nabi, 'Apakah amal yang
paling dicintai oleh Allah?' Beliau bersabda, 'Shalat pada waktunya'
Saya bertanya, 'Kemudian apa lagi?' Beliau bersabda, 'Berbakti kepada kedua
orang tua.' Saya bertanya, 'Kemudian apa lagi'? Beliau bersabda, 'Jihad
(berjuang) di jalan Allah.(H R Bukhari).
Untuk masalah Allah yang “serasa” tak adil
kepada kita sebenarnya saya tak bisa berbicara banyak karena wallahualam
bissawab karena Allah lah yang mengetahui segala sesuatu baik di langit maupun di
bumi baik itu yang terlihat maupun bersembunyi dibalik hati. Tapi mungkin itu bisa jadi terkait dengan kedekatan diri kita
kepada Allah. Yakinkah kita sudah berada di jalan-Nya dan berbuat terbaik untuk
Allah semata ? Sesungguhnya
Allah lah yang mengetahui segala yang terbaik untuk kita sehingga adil menurut
kita mungkin bukanlah Adil menurut Allah *pendapat pribadi nih ya CMIIW.
Sejenak coba kita merenung, setiap nafas yang kita hembuskan, setiap detakan jantung yang berdetak, setiap kedipan mata yang memandang apakah kita selalu berdoa agar hal tersebut selalu terjadi setiap saat? Apakah kita selalu berdoa atas segala nikmat yang Ia tlah berikan dari saat sebelum kita dilahirkan sampai saat di mana kita sekarang mempertanykan keadilan Allah?? Sudah sepantasnya kita bersyukur atas segala nikmat yang bahkan kita tak pernah memintanya namun Allah telah mencukupkan nikmat tersebut dalam diri kita. Sungguh Mahabesar Allah dengan segala firman-Nya yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang
Sejenak coba kita merenung, setiap nafas yang kita hembuskan, setiap detakan jantung yang berdetak, setiap kedipan mata yang memandang apakah kita selalu berdoa agar hal tersebut selalu terjadi setiap saat? Apakah kita selalu berdoa atas segala nikmat yang Ia tlah berikan dari saat sebelum kita dilahirkan sampai saat di mana kita sekarang mempertanykan keadilan Allah?? Sudah sepantasnya kita bersyukur atas segala nikmat yang bahkan kita tak pernah memintanya namun Allah telah mencukupkan nikmat tersebut dalam diri kita. Sungguh Mahabesar Allah dengan segala firman-Nya yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang
''Dan
jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan
jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.''
(QS 16: 18).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar