Dalam sibuknya diri di hari yang sunyi
Ku seka lelah dengan bersandar di dinding
Detik demi detik terlalui, Seperti biasa tak ada yang berbeda
ku hanya termengu menunggu panggilan jiwa
Tak lama menjelang, Terlintas sebuah bayang
Aku pun terdiam
Terkoyak seluruh persona yang lagi terguna
ku buka lembar memori, lalu ku tanya persepsi
apakah ini mimpi atau sekedar ilusi
karena ku masih tak percaya apakah ini nyata atau sekedar khayal belaka
Aku pun mencoba melukis warna tuk dalami makna
menyimpan sepotong pesona di dalam mata
Hari demi hari tlah berlalu
Memupuk rasa rindu yang kian memilu
Bagai Setangkai keringnya waktu
Yang terbasuh dinginnya ruang
Mulai mengekang mulai mengenang
Namun pada hakikatnya
Aku hanya ingin mencinta dalam diam
Dalam kesederhanaan rasa, tanpa ada hingar bingar cinta
Aku hanya ingin mencinta dalam diam
Dalam manisnya kerinduan, yang penuh penantian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar