Saling melintas di ruang yang sama
Namun belum ada rasa
Satu kali, dua kali, lima kali, delapan kali
Berkali kali, tetap tanpa ada kata
Walau tiada kata, ku masih bisa tersenyum
Karna hanya lewat tatapan mata; Aku bisa berbicara
Seakan bisa memperdaya senja
Mungkin aku sudah gila
Berharap dari tatapan mata, bisa ungkapkan segalanya
Hati yang lemah batasi rasa
Mencoba untuk terlupa
Namun tetap tak bisa jua
Dimensi yang tak sama, melera realita yang ada
Kuncup kuncup rindu pun mulai merekah seiring berjalannya waktu
Mengikat lekukan kenangan yang tersimpan dalam pikiran
Tersusun dari dipan harapan yang tak tersampaikan
Kukuhkan bayangan akan wanita impian
Gambar: ads by google https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjZ0JE82C4wnyn6yns-QI5gJTK45qPJgfU2cRIr5lIlcAYR90hVxLe0hQxEXrAr9pnAbFtFMLfJeGFQG9jmCZiAEsr8OQZ6AzsLfRy6L2jVJUiFriKvJyYhiPpBbbUUJPw-rFXC-HmSZ4/s1600/imagesCAD0BOL2.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar