Aku bukanlah seperti yang terlihat dari permukaan
Aku adalah kegelapan yang ditutupi cahaya malam
Apa yang terlihat sebenarnya adalah selapis membran kebaikan yang terikat bersama kepalsuan dan kemunafikan
Lapisan itu selalu menjagaku
Menciptakan persona bagiku agar kalian tertipu diriku
Senyum ku tak lebih dari sekedar gerakan bibir
Tawa ku tak lebih dari sebuah keterpaksaan
Bilamana kau bertanya siapa jadinya diri mu?
Sebenar-benarnya diri ku adalah
Kenihilan
Kehampaan
Kekosongan
Keterpurukan
Senyum ku tak lebih dari sekedar gerakan bibir
Tawa ku tak lebih dari sebuah keterpaksaan
Bilamana kau bertanya siapa jadinya diri mu?
Sebenar-benarnya diri ku adalah
Kenihilan
Kehampaan
Kekosongan
Keterpurukan
Tlah sampailah aku pada titik jenuh ku
Aku muak dengan semuanya
Aku muak dengan diri ku
Yang selalu berlindung atas nama kebenaran dan kebaikan
Kini aku hanya sendiri
Bercinta di tanah
derita; bersama duka dan kesedihan
Sepercik memori mengenangi
diri
Tergenanglah jejak
kenangan di dalam hati
Terkilas semua yang telah
terjadi
Dengan kepalsuan dan
kemunafikan
Semangat hidup ini begitu
tipis seiring pupusnya daun di musim gugur
Layaknya debu yang bertebaran di tepi
jalan
Hanya tinggal menunggu waktu
Ku kan segera terlupakan
Layaknya
keimanan kepada Tuhan; hanya tinggal kiasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar