Entri Populer

Sabtu, 01 Oktober 2011

Cantik Itu Relatif


Cantik, dalam kehidupan nyata biasanya dipuja dan melekat pada sosok kaum Hawa. Secara historologi, cantik itu lahir dari persepsi manusia. Persepsi cantik seringkali diasumsikan dengan kebagusan dan kesempurnaan bentuk fisik yang memenuhi kriteria dan standar tertentu yang dianut masyarakat sebagai sebuah keharusan meskipun tanpa pertimbangan yang dalam, sehingga cantik lahiriah menempati prioritas “harus” dalam benak banyak perempuan meskipun dengan cara-cara yang menyakiti dan di luar batas wajar (wkwk hayo sapa yg gituh!?? Hahaha..). Tampil cantik memang perlu, tetapi tidaklah harus memaksakan diri menjadi seseorang yang sempurna. Justru cantiknya perempuan ada pada ketidaksempurnaannya. Mengapa begitu? Eh tanya mengapa.. hehe


Kecantikan sempurna memang didambakan setiap wanita di seluruh penjuru dunia, termasuk anda (kecuali pria.. x) haha). Eksplorasi keindahan perempuan dalam dunia seni, hiburan dan iklan seringkali membuat kita terpesona dan tertarik mengikutinya. Memiliki badan ramping dengan tinggi ideal bak model, berkulit putih, berambut lurus, bermata lebar, berhidung mancung dengan ukuran yang mungil, bibir sensual dan sebagainya merupakan contoh kriteria cantik yang dianut banyak wanita. Itulah ukuran kesempurnaan yang bisa membuat putus asa perempuan yang tidak termasuk kategori itu. Tertekan, kecewa sering menghampiri ketika bercermin dan mendapati banyak kekurangan pada tubuh dan wajah mereka. Hingga akhirnya, mereka lupa mengembangkan potensi unggul dirinya, dan sibuk menutupi kekurangan diri. Merawat kecantikan fisik itu wajar dan bagian dari ibadah karena Tuhan juga menyukai keindahan. Namun, tidak perlu berlebihan, Kecantikan yang dianggap sempurna itu belum tentu membuat kalian bahagia.

Oleh sebab itu cantik itu relatif, karena meskipun ada standar tertentu atas kecantikan, pada umumnya manusia memiliki pandangan yang berbeda dan menginginkan yang tak biasa.

Kesempurnaan fisik tidak menjadi jaminan seorang perempuan terlihat cantik di mata pria. Kepribadian justru membuat seseorang lebih menarik di zaman sekarang, karena kepribadian merupakan anugerah bagi pemiliknya dan orang-orang di sekitarnya. Kecantikan fisik bisa memudar, tetapi kepribadian akan bertahan.

Betapa menyiksanya mengejar kesempurnaan ragawi hanya untuk memenuhi kriteria cantik versi kepentingan duniawi. Jika wanita ingin sempurna, belajarlah menerima ketidaksempurnaannya karena cantik itu tidaklah selalu sempurna, yang menyempurnakan kecantikan adalah hati yang tulus seindah mutiara di birunya lautan samudera..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar