Entri Populer

Rabu, 31 Oktober 2012

Kumpulan "AKU"


Aku adalah indahnya sepotong memori di waktu senja.
Bersama menikmati indahnya langit yang merona. Hembusan angin yang mulai menggoda. Permanis asa lengkapi semua. Mulai tertawa, mulai ceria, serasa dunia hanyalah milik kita bersama. Saling menatap di akhir waktu, mengumbar asa untuk ciptakan dunia. Janji sakral pun mulai tercipta. Ku bersyukur pada Sang Mahakuasa atas segala yang telah terberi. Atas indahnya masa yang istimewa

Aku adalah  dua sisi kehidupan: kebahagian dan kehampaan. 
Senyuman, tawa, canda, selalu menghiasi setiap harinya. Begitupun dengan kesal, geram, sedih juga tak luput mengikuti. Namun terkadang ada kalanya ketika keramaian terasa sunyi, ketika kesendirian menentramkan hati. Itulah yang kadang terjadi..

Rabu, 17 Oktober 2012

Survival of the fittest


Jatuh itu hal yang biasa ketika berusaha, namun selalu bangkit ketika terus terjatuh itu baru luar biasa. 

Sekarang pertanyaannya apakah kita mampu tuk selalu bangkit ketika terus terjatuh? Apakah kita termasuk dalam golongan survival of the fittest? Entahlah.. hanya waktu yang bisa buktikan segalanya. 
Semoga kelak ketika kita bertemu nanti, kita akan tersenyum dalam kebahagian bukan menangis dalam penyesalan :)




Asa


 
 
 
 
 
 
 
 
 
Dengan segala hiruk pikuknya kesibukan yang menyelubungi fakultas biru muda, aku terhening sejenak. Atsmosfir kesibukan pun serasa begitu pekat hingga ku mulai sulit bernafas (haha lebay :p). Sesaat terlintas pikiran liar yang mengetuk pola pikir ku, dengan segala keragaman aktivitas dan minat yang berputar disekitar ku aku pun mulai menyadari. Nampaknya mereka mulai bergerak ke arahnya masing-masing. Berkelana membawa asa, demi tercapai satu cita. Tak hanya sampai di sana aku bertanya tanya, kelak satu, dua, lima hingga sepuluh tahun mendatang akan kah mereka bisa mencapai asa ataukah hilang tertelan masa? Mungkin aku tak berhak untuk menjawabnya, just can wait n see :) 




 
 

Minggu, 07 Oktober 2012

Lidah Tak Bertulang

      Tajamnya lidah sering memicu kejadian tragis. Awalnya mungkin karena marah, tersinggung, lalu keluarkata kata-kata pedas dan menyakitkan. Kata berbalas kata, kemudian berakhir dengan pertikaian fisik dan ini bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Repotnya lagi, dampak dari ucapan tak sepenuhnya bisa direvisi. Karena  komunikasi memang bersifat irreversible, tak bisa ditarik kembali. " Once a word goes out of your mouth, you can never swallowit again" kata sebuah pepatah. Ketika sadar bahwa kata-kata kita menyinggung perasaan orang lain, kita akan mengatakan, "Maafkan saya." Dia mungkin akan memaafkan, tapi sakit hatinya sulit diobati secepat itu.

       Alkisah, ada seorang anak yang selalu menyusahkan orang lain dan berkata sesuka hatinya kepada orang lain. Sang Bapak yang bijak mencoba mengatasinya. "Anak ku lampiaskanlah kenakalanmu dengan menancapkan paku ke kamarmu," kata sang Bapak. Anak itu mematuhinnya.Pada hari dia melampiaskan itu, dia tancapkan satu paku di kamarnya. Begitu seterusnya, hingga kamarnya penuh dengan paku. "Nak, sekarang belajarlah mengendalikan sifatmu itu," kata sang Bapak. "Pada hari kau berhasil mengendalikan sifat mu itu, maka cabutlah satu paku yang tertancap dari kamarmu itu." Sekali lagi anak itu menurut, Dia sungguh-sungguh berupaya mengendalikan sifatnya itu. Dia berhasil. Hingga suatu hari Ia dapat mencabut semua paku dalam kamarnya. Bapaknya tersenyum, bangga. " Nak, kau telah berhasil mengendalikan diri mu," pujinya. "Paku-paku itu telah hilang dari kamarmu. Tapi lihatlah bekas-bekasnya takkan bisa kauhilangkan."